Tips Membuat Jurnal Manajemen Keuangan Dengan Cepat

isorepublic.com

Jurnal keuangan menurut ilmu akuntansi adalah catatan kronologis atas semua transaksi keuangan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan ataupun organisasi. Tujuan dari pencatatan kronologis tersebut adalah sebagai pendataan keuangan perusahaan. Yang termasuk dalam pencatatan yaitu nama transaksi, jumlah transaksi yang dilakukan serta waktu atau jangka berjalannya transaksi.

Jurnal yang berisi semua transaksi keuangan yang terjadi tersebut masuk ke dalam  buku besar atau buku pemasukan utama (books of original entry). Mengapa disebut demikian? Karena jurnal adalah tempat dilakukannya pencatatan pertama dari transaksi atau penyesuaian pemasukan. Sebelum membuat jurnal keuangan sesoarang harus memahami dulu tentang siklus akuntansi.

Membuat atau menyusun jurnal dalam manajemen keuangan memang sesuatu yang cukup rumit dan membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Terlebih jika kita membuat jurnal keuangan pada perusahaan atau organisasi yang besar tentunya banyak sekali transaksi yang terjadi. Untuk memudahkan penyusunan jurnal ada beberapa tips yang bisa ditiru sebagai berikut ini.

Tips Untuk Membuat Jurnal Keuangan Dengan Mudah dan Akurat

Pahami Tentang Neraca Laba Rugi

Sebelum membuat jurnal keuangan secara tepat dan akurat kita harus memahami dulu tentang neraca. Yang dimaksudkan disini adalah bagaimana pembuatan neraca laba dan rugi pada laporan keuangan perusahaan. Untuk bisa membuat neraca jelas kita harus tahu format penyusunannya yang benar.

Cara mudah untuk bisa menyusun neraca laba dan rugi adalah dengan menghapalkan poin apa saja yang harus dicantumkan didalamnya. Tapi akan jauh lebih baik kalau Anda tidak hanya sekedar menghapalkannya saja melainkan memahami fisosofinya.

Apa saja yang harus ada dalam sebuah neraca tersebut? Di dalam neraca harus tercantum 3 elemen berikut ini.

▪ Aktiva           : jika nilai atau besaran aktiva bertambah catatlah di kolom Debit. Jika aktiva nilainya berkurang maka lakukan pencatatan di kolom Kredit.

▪ Hutang        : jika nilai atau besaran hutang bertambah catatlah pada kolom Kredit. Namun jika nilau utang berkurang catat di kolom Debit.

▪ Modal           : jika terjadi penambahan nilai modal lakukan pencatatan di kolom Kredit. Dan jika nilai modal mengalami penurunan catat pada kolom Debit.

Sedangkan untuk membuat laporan laba rugi perusahaan, elemen yang harus dicantumkan adalah :

▪ Pendapatan : jika terjadi pengurangan pada jumlah atau nilai pendapatan catat di kolom Debit. Namun jika ada penambahan pendapatan maka catat di kolom Kredit.

▪ Biaya           : jika biaya bertambah catat di kolom Debit. Jika biaya berkurang catat pada kolom Kredit.

Kesimpulan : elemen aktiva digunakan untuk membuat neraca sedangkan elemen pada biaya untuk penyusunan laba rugi.

Pahami Tentang Persamaan Akuntansi

Di dalam persamaan akuntansi pada bagian yang merupakan milik perusahaan berada di sisi sebelah kiri. Bagian tersebut dinamakan aset. Sedangkan yang ada di sisi kanan berisi sumber pembiayaan yang terdiri dari 3 elemen. Ketiga elemen tersebut adalah kewajiban atau liabities, hak pemilik atau equities dan modal atau capital.

Dasar analisis untuk perhitungan berdasarkan poin di atas adalah persamaan akuntansi. Dengan persamaan akuntansi akan terlihat perbandingan antara aktiva (harta) dan pasiva (hutang+modal).

Peraturan Tentang Debit dan Kredit

Agar bisa menyusun jurnal dengan mudah, cepat, tepat serta akurat Anda harus paham benar tentang aturan debit dan kredit. Aturan atau rumus tersebut adalah sebagai berikut :

Aktiva = Kewajiban + (modal dikuragi prive) + (pendapatan dikurangi biaya)

Selanjutnya agar jurnal bisa akurat saat menyusun Anda harus tahu bagaimana cara mengalisa transaksi bisnis.

Cara Analisis Transaksi Bisnis Untuk Penjurnalan

Identifikasi Transaksi

Untuk bisa melakukan analisis kita harus melakukan identifikasi terlebih dahulu pada transaksi yang dilakukan. Lakukan analisis agar kita bisa mengetahui secara tepat apakah transaksi tersebut masuk ke dalam kategori atau elemen yang mana. Apakah aktiva atau pasiva. Selain itu analisis bertujuan agar kita mengetahui jenis laporan keuangan yang harus dibuat.

Tanpa melakukan analisis yang tepat pada jenis transaksi maka akan terjadi kesalahan pada pencatatan. Jika kesalahan pencatatan transaksi terjadi akan berakibat pada tidak seimbangnya neraca keuangan. Dan hal tersebut adalah sebuah kesalahan fatal dalam ilmu akuntansi.

Pembuatan Jurnal Akuntansi

Setelah melakukan analisa terhadap jenis transaksi yang dilakukan selesai maka selanjutnya Anda harus mencatatnya dalam jurnal. Cara pembuatan dan penyusunan jurnal keuangan yang akurat sudah dijelaskan di atas. Anda tinggal mengikuti aturan yang ada sesuai dengan apa yang dijelaskan sebelumnya. Jangan sampai salah memasukkan transaksi ke dalam Debit dan Kredit.