Pemdes Kota Banjar Kembangkan Wisata Baru Di Puncak Pagerbatu

pixabay.com

Kondisi geografis yang dimiliki Kota Banjar, mampu menyuguhkan berbagai macam destinasi wisata yang cukup eksotis. Dengan varian wisata yang beragam, membuat momen liburan tidak pernah membosankan. Menawarakan aneka spot cantik nan menawan, membuat pengunjung betah berlama lama. Terutama bagi anda yang senang swafoto, Puncak Pagerbatu bisa menjadi pilihan terbaik.

Awal Kemunculan Wisata Pagerbatu

Melihat lahan berpotensi sebagai lokasi wisata, membuat warga berinisiatif untuk membangun tempat wisata Banjar baru. Dalam proses pembuatannya, warga sekitar mulai bergotong royong untuk bisa membangunnya. Melihat inisiatif warganya, pihak pemerintah Desa pun terdorong untuk mengembangkan Dusunnya menjadi lebih baik lagi. Pengembangan Dusun dilakukan, melalui sektor kampung wisata terbaru.

Pada awalnya lahan yang sekarang sudah cantik tersebut, hanyalah kumpulan pepohonan dengan setumpuk semak belukar. Melihat adanya potensi sebagai tempat wisata, akhirnya lokasi tersebut dibersihkan terlebih dahulu. Saat proses pembersihan, warga bergotong royon guntuk melakukannya. Dalam pengelolaannya, pada awalnya warga mengandalkan dari dana hasil parkir. Warga juga tidak menetapkan harga parkir, namun pengunjung sendiri yang membayar seiklasnya.

Menurut Ratna Widiatama selaku Kaur Perencanaan Desa Batulawang, pihak desa belum mengeluarkan dana sepersepun untuk mengelola serta mengembangkan wisata di Puncak Pagerbatu. Diambil dari situs harapanrakyat.com, semua dana yang dikeluarkan murni dari masyarakat Dusun tersebut. Karena dikelola sendiri oleh masyarakatnya, maka fasilitas yang dihadirkan belum terlalu maksimal. Agar menarik minat pengunjung, direncanakan untuk melakukan renovasi.

Fasilitas yang Akan Diberikan

Awal kemunculannya, tempat wisata ini hadir dengan fasilitas yang sangat berbatas. Pengunjung yang penasaran dengan tempat wisata tersebut, harus berkorban dengan medan yang cukup sulit dan tidak terlalu banyak spot yang tersedia. Perlahan namun pasti, tempat wisata  ini pun mulai berbenah diri. Hal ini perlu dilakukan, agar wisatawan tidak kapok untuk berkunjung kembali. Walaupun fasilitas masih terbatas, lokasi wisata ini sudah cukup terkenal.

Jalan menuju tempat wisata, menjadi spot pertama yang ingin direnovasi terlebih dahulu. Sebab banyak pengunjung yang mengeluhkan, jika menuju wisata Pagerbatu cukup susah. Banyak kerusakan pada setiap jalannya, dirasa menyusakan pengunjung yang ingin mengunjungi tempat wisata tersebut. Pada tahun 2017 lalu, telah direncanakan adanya pengaspalan jalan. Pengaspalan akan dilakukan dari lokasi parkir, hingga bagian puncak daerah Pagerbatu.

Pemerintah tampaknya mengusahakan solusi terbaik, agar tidak ada lagi keluhan dari pengunjung. Selain medannya yang berbahaya, jalanan tersebut dapat merusak ban kendaraan. Ketika jalan berubah mulus, pengunjung tidak akan lagi mengeluhkan medan menuju tempat wisata. Setelah medan menuju lokasi sudah memadai, saatnya untuk menambah spot wisata dan berbagai fasilitas lainnya.

Pemerintah Desa Batulawang, telah merencanakan untuk membuat program jangka panjang. Program tersebut berisikan, untuk memperbaiki hingga memfasilitasi segala sarana dan prasarana di wisata Puncak Pagerbatu. Bahkan rencananya, program tersebut akan berlanjut hingga tahun 2019 ini. Fasilitas utama yang ingin ditambahkan meliputi lokasi parkir yang lebih representatif, tempat ibadah, dan kamar mandi umum.

Sebenarnya Pagerbatu belum sepenuhnya dibuka. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi wisata, yang belum sepenuhnya terfasilitasi. Jika disesuaikan dengan rencana, Pagerbatu baru akan dibuka pada tahun 2019 ini. Sehingga tidak mengherankan bila, lokasi wisata ini belum memadai sebagai tempat wisata. Namun hal tersebut perlu dimaklumi, lantaran pengelolaanya dilakukan secara swadaya.

Tingginya minat pengunjung menuju Pagerbatu, nampaknya mampu membuka lowongan pekerjaan baru. Dengan membuka warung warung keci di sekitar tempat wisata, warga sekitar telah mendapatkan penghasilan tambahan yang cukup menjanjikan. Pekerjaan ini pun tidak hanya dilirik oleh masyarakat sekitar saja, namun masyarakat dari luas daerah pun ingin menjajakan dagangannya.

Hanya saja warga sekitar, tidak memberikan izin orang luar daerah untuk berjualan di tempat wisata. Penolakan tersebut dilakukan, agar warga sekitar Puncak Pagerbatu mendapatkan lahan pekerjaan dari hasil daerahnya sendiri. Semakin banyak pengunjung yang berdatangan, peluang untuk meningkatkan penghasilan pun semakin terlihat. Dengan begitu, masyarakat turut serta dalam memajukan perekonomian daerahnya.

Obsesi Membuat Kampung Wisata

Pemerintah Dusun Pagerbatu, nampaknya terobsesi untuk mengubah kampungnya menjadi kampung wisata. Obsesi tersebut, kemungkinan diwujudkan pada tahun 2023 mendatang. Agar kampung wisata dapat terwujud, pemerintah pun ingin mengembangkan kearifan lokal masyarakatnya sebagai petani gula aren. Rencananya pemerintah akan menjadikan pohon Kawung, sebagai ikon untuk kampung wisata tersebut.

Pihak pemerintah masih akan menghitung, berapa besar rencana yang sudah tersedia. Namun semua hal tersebut, masih menjadi keinginan yang dirasa harus segera diwujudkan. Sebagai langkah pertama untuk mewujudkannya, pemerintah berharap tempat wisata Banjar dapat tumbuh dengan baik. Dengan pertumbuhan yang menjanjikan, mampu meningkatkan angka terhadap kebahagiaan bagi warga Banjar itu sendiri.

Rencana pembangunan kampung wisata di Puncak Pagerbatu , nampaknya dibuat dengan serius oleh pemerintah setempat. Berdasarkan dari informasi yang didapatkan, nantinya kampung wisata menawarkan setidaknya 11 titik lokasi selfie. Banyaknya pilihan lokasi tersebut, diharapkan mampu menarik perhatian masyarakat. Sudah puas dengan satu spot wisata, pengunjung bisa menjelajahi lokasi wisata lainnya yang ada di kampung wisata tersebut.

11 lokasi selfie tersebut terdiri dari Flying Fox, Wall Climbing, Sarana out bond, Selfie Glass, tangga pelangi, lokasi jogging track, taman kecil, rumah kurcaci, kebun bunga, taman remaja, taman keluarga, lokasi perkemahan, taman lampion, dan sarana cafe maupun restoran. Lokasi tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, yang hobi swafoto di lokasi yang cantik.

Perencanaan kampung wisata tersebut, akan dilakukan di Puncak Bukit Pagerbatu. Menurut staf Kaur. Perencanaan Desa Batulawang bernama Dadan M. Hamdani menyebutkan, pembangunan akan dilakukan di tanah milik desa sendiri. Luas tanah yang akan digunakan untuk membangun wisata tersebut, sekitar 200 bata.

Ada sekitar 8 hektar luas tanah milik desa di Puncak Pagerbatu, yang nantinya akan digunakan untuk membangun kampung wisata tersebut. Bahkan desa tetangga pun mulai terlihat sibuk, menggarap masalah wisata. Apabila kedua desa membangun konsep wisata yang sama, harus ada keunggulan yang membedakan antara desa ini dengan desa tetangga. Dengan begitu, akan terjadi persaingan sehat diantara keduanya.

Para pelancong yang senang dengan pemandangan alam yang masih asri, bisa mendatangi Pagerbatu. Disini anda akan ditawarkan dengan pesona alamnya, dengan konfigurasi alam yang sangat menakjubkan. Walaupun terbilang wisata baru, tempat wisata ini sudah cukup populer dikenal di media sosial. Sediakan berbagai spot foto menarik, tempat wisata ini semakin banyak dikunjungi.